Minggu, 28 Februari 2010

Bahasa Pada Model Relasional

Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagairelational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.

Bahasa pada basis data relasional
Bahasa yang digunakan adalah bahasa query sebagai pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi

Terbagi 2 :
1.Bahasa Formal
Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis
Contoh :
a.Aljabar relasional
Bahasa query prosedural : pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mendapatkannya
b.Kalkulus relasional
Bahasa query non prosedural : pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana utntuk mendapatkannya
Kalkulus relasional terbagi 2 :
•Kalkulus relasional tupel
•Kalkulus Relasional Domain

2.Bahasa Komersial
Bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly)
Contoh :
a.QUEL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
b.QBE
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
c.SQL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional

Kentungan Basis Data Relasional :
1. Bentuknya sederhana
2. Mudah melakukan berbagai operasi data

Model Relasional merupakan model data yang paling banyak digunakan saat ini. Hal ini disebabkan oleh bentuknya yang sederhana dibandingkan dengan model jaringan/network atau model hirarki. Bentuk yang sederhana ini membuat pekerjaan seorang programmer menjadi lebih mudah, yaitu dalam melakukan berbagai operasi data (query, insert, update, delete, dan lainnya).

Referensi:
1. Rizarulham's Blog
2. www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/Bab-3.doc

Jumat, 19 Februari 2010

Komponen Arsitektur DBMS

ARITEKTUR DBMS

Pengertian DBMS
Sebelum kita lebih jauh membahas tentang masalaha arsitektur DBMS Multi User, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu DBMS. Banyak sekali pengertian tentang DBMS ini, salah satunya yang saya temukan di situs http://v-lab.gunadarma.ac.id/?page=materi&id=14&p=1 disini dikatakan bahwa DBMS (Database Management System) adalah kumpulan perangkat lunak yang digunakan untuk menangani semua pengaksesan ke database. Mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi, dan memelihara database. Bertujuan untuk efisiensi dan kenyamanan dalam memperoleh & menyimpan informasi dalam database.
Dan menurut sumber yang lainnya yang terdapat pada Blog http://djoko-queer.blogspot.com/2008/12/pengertian-dbms.html, pengertian DBMS adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Jadi kesimpulan mengenai pengertian DBMS adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk untuk memanage atau mengorganisir akses ke database, serta memiliki kemampuan untuk membuat, memelihara, menyimpan, memanipulasi database dengan tujuan agar mendapatkan kenyamanan dalam memperoleh informasi dalam database tanpa mengurangi faktor keamanan dan keefesiensinya.

Arsitektur DBMS Multi User :

Teleprocessing
Arsitektru tradisional untuk system multi user adalah teleprocessing, dimana satu computer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.

File-Server
Proses di distribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Naetwork). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS.
Kerugian arsitektur file-server adalah :
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar
- Masing-masing workstation mambutuhkan copy DBMS
- Kontrol terhadap Concurrency, Recovery, dan Integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan

Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektru client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan clent dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Dalam konteks basis data, client mengatur interfaceberfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data.
Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan clent dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Dalam konteks basis data, client mengatur interfaceberfungsi sebagai workstation tempat menjalankan aplikasi basis data.

Arsitektur Client
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Dalam sistem secara umum server proses pada DBMS, komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien.
Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna. Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
Dibawah ini merupakan struktur dari arsitektru client :
• Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC.
• Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri.
• Berbagi hardware atau software.

ARSITEKTUR CLIENT-SERVER
Saat ini arsitektur client-server yang banyak digunakan dalam industri disebut two-tier architecture. Pada arsitektur ini, server mengirim data dan client mengakses data. Server memainkan peranan yang dominan pada arsitektur ini. Keuntungan sistem ini adalah kesederhanaan dan kompatibilitas dengan sistem yang legal.
Arsitektur client-server yang dikembangkan kemudian adalah three-tier
architecture. Pada model ini, layer direpresentasikan sebagai host, server dan client.
Server memainkan peranan sebagai penengah dengan mengirim aturan bisnis (prosedur
atau constraint) yang digunakan untuk mengakses data dari host. Client berisi antar
muka GUI dan beberapa aplikasi tambahan mengenai aturan bisnis. Kemudian server
bertindak sebagai conduit of passing memproses data dari host ke client dimana
kemudian diproses atau difilter dan dipresentasikan ke pemakai dalam format GUI.
Antar muka pemakai, aturan dan pengaksesan data bertindak sebagai three tiers. Cient
biasanya dihubungkan ke server melalui LAN dan server dihubungkan ke host melalui
WAN. Client melakukan remote yang dihubungkan ke server melalui WAN juga.
Sistem ini sangat cocok untuk perusahaan besar dimana basis data terpusat dapat
disimpan dalam host dan biaya pembangunan LAN dan WAN dapat diatur dan
dioptimasi menggunakan teknologi yang baru untuk setiap bagian yang berbeda dalam
organisasi.

Referensi:
http://djoko-queer.blogspot.com/2008/12/fungsi-dbms.html
http://v-lab.gunadarma.ac.id/?page=materi&id=14&p=1
http://webdosen.bl.ac.id/dosen/050023/materi/pw2_pertemuan11.pdf
http://www.gealgeol.com/2009/02/19/pengelompokkan-dbms-(data-base-management-system).html
http://kiddiescode.wordpress.com/2009/09/28/arsitektur-dbms-multi-user/
http://tobbgt.wordpress.com/2009/10/
http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/04/arsitektur-client-server/